Tantangan dan Harapan Masyarakat di Semarang dan Surabaya

Dalam serangkaian penelitian dan diskusi kelompok fokus (FGD) yang dilakukan di Semarang dan Surabaya, beberapa permasalahan mendasar telah teridentifikasi. Masyarakat di kedua kota ini menghadapi kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok yang signifikan, membuatnya sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sejumlah warga Semarang mengeluh tentang ketersediaan barang yang terbatas, terutama beras, sementara warga Surabaya menyoroti kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti harga beras yang semakin tinggi. Selain itu, adanya kesenjangan antara narasi pemerintah dan realitas yang dihadapi oleh masyarakat menjadi salah satu perhatian utama. Meskipun pemerintah mengklaim bahwa ekonomi berada dalam kondisi baik, banyak orang merasa terdampak langsung oleh kehilangan pekerjaan dan kenaikan harga yang tidak proporsional dengan kenaikan gaji. Ketidakpercayaan terhadap informasi yang diberikan oleh media massa juga menjadi isu penting. Banyak yang merasa bahwa media hanya menyebarkan propaganda pemerintah, sehingga masyarakat merasa perlu untuk mencari informasi dari sumber yang lebih terpercaya. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, masyarakat mengharapkan pemimpin yang dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki keadaan. Mereka menginginkan pemimpin yang peduli, jujur, dan transparan, serta yang mampu mendengarkan dan bertindak sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. Pemimpin yang mampu mempersatukan bangsa dan membawa perubahan positif bagi negara menjadi keinginan masyarakat yang sangat diharapkan. Hasil didapatkan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuisioner. Dengan metode memilih responden secara acak dan Aplikasi bernama Lime Survey. Wawancara dilakukan melalui tablet atau smartphone. Responden 1600 orang. dengan toleransi kesalahan sekitar ±2,5%. Survey dilakukan mulai 7 hingga 20 Januari 2024.