Kenangan Masyarakat Terhadap Presiden Soeharto: Antara Sorotan Positif dan Kritik Negatif

Masyarakat masih mengenang Presiden Soeharto, baik yang positif maupun negatif. Hal-hal yang positif antara lain: “Lebih damai,” ujar seorang wanita di Bandung dan pria di Semarang. “Satu perintah, tidak ada yang bisa memperdebatkan, sehingga tidak ada kekacauan,” ujar pria di Surabaya. “Kami memiliki kemandirian beras, sehingga tidak perlu bergantung pada negara lain,” ujar pria dan wanita di Semarang. “Dia adalah orang yang tegas dan hukum berlaku,” ujar wanita di Surabaya. “Orang-orang tidak harus menderita banyak dalam hal ekonomi,” ujar seorang pria di Surabaya. Sedangkan hal-hal negatif tentang Soeharto yang diungkapkan masyarakat adalah: “Tidak ada kebebasan berbicara,” ujar seorang wanita di Semarang. “Korupsi,” ujar pria di Bandung. “Kami tidak bisa memilih Partai lain karena kami takut, kami mungkin menghilang,” ujar seorang wanita di Semarang. “Banyak penculikan. Orang-orang tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Pada akhir masa jabatannya, dia melarikan diri sehingga meskipun dia telah melakukan hal-hal baik, orang hanya mengingat hal-hal negatif,” ujar seorang pria di Surabaya.   Prabowo Dikatakan Paling Bisa Melanjutkan Jejak Soeharto? “Prabowo karena dia di militer,” ujar seorang Anita di Bandung. “Karena berada di militer dan juga tegas,” ujar pria dan wanita di Semarang. “Dia berada di militer dan dia tegas dalam membuat keputusan dan berurusan dengan orang lain. Dia mampu membeli Pesawat dari negara lain,” ujar pria dan wanita di Semarang. Hasil diperoleh melalui focus group discussion. Responden berjumlah 10 orang tiap provinsi. Dilakukan di kota dan desa di 34 provinsi. Survei dilakukan mulai 7 hingga 20 Januari 2024.